Cerpen remaja

Takut kehilangan ?
Based on true story



    "apakabar? Baik baik kah kau disana ? Sejujurnya, aku masih bermimpi tentangmu ." Akupun tertidur setelah itu . Pagi tiba , matahari sudah siap memberikan sinar kehidupan . Saatnya aku pergi ke sekolah . Di lorong kelas , aku melihat seseorang yang sangat kukenal , ia memakai kacamata , rambutnya tertata rapi , ia sedang berjalan ke arahku . Matanya menatapku tajam dan ketika kami bertatapan , ia memalingkan mukanya . Jelas saja dia begitu , aku hanya masa lalu yang menyakitkan untuk dilihat . Dia pikir aku sudah tak memiliki rasa padanya , tapi kebenarannya hanya aku dan Tuhan yang tahu . 
    2 tahun yang lalu .... " selamat tidur , cantik ,mimpi indah ." "selamat tidur juga pangeranku ." dan aku tertidur lelap memimpikannya . Setiap hari begitu , hingga ketika semuanya berubah . Ketika aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman - temanku di kelas . Aku tak melupakan dia , hanya saja ada rasa dalam diriku yang membuatku ingin memiliki banyak teman , aku hanya ingin memiliki masa masa indah bersekolah dengan teman teman dan dirinya . Hanya saja , dia berpikir lain , dia takut aku didekati teman laki laki di kelasku . Awalnya aku terima saja , mungkin seorang pria memang lebih suka cemburu . Tapi tidak saat dia cemburu ketika aku selalu menghabiskan waktu dengan sahabatku , padahal sahabatku ini seorang perempuan . Dia selalu mendekamku untuk terus bersamanya hingga aku dikenal sebagai " bucin " kata mereka . Aku tahu dia takut , tapi kami belum resmi berpacaran . Kupikir pertengkaran karena masalah waktu adalah hal yang biasa , mungkin beberapa hari akan reda , namun sepertinya tidak . Mungkin kami selalu egois mementingkan kebahagiaan masing masing . Padahal kami seharusnya saling memahami . Hingga akhirnya aku menyerah , kuputuskan untuk mengakhirinya . Dia yang begitu kecewa memohon kesempatan padaku . Aku bukannya kejam , aku masi menyayanginya , hanya saja ada sedikit trauma melekat di hatiku . Dia pun mengerti dan meninggalkan aku .
      Terkadang aku berpikir " apa yang akan terjadi ketika saat itu kuberi dia kesempatan kedua ? Akankah rinduku ini terobati , akankah dia benar benar berubah ? Apakah dia akan membiarkan aku bahagia bersama teman temanku ?" semua pertanyaan itu berputar di otakku , bahkan terkadang ada rasa penyesalan dalam diriku . Tapi setelah kupikir lagi , mungkin ini adalah keputusan yang benar , mungkin kita hanya ditakdirkan tak lebih dari itu . Aku senang pernah bersamamu , mungkin jika kuulang kembali waktu , akan kulakukan yang sama . Jangan paksakan cintamu pada seseorang , lepaskan dia jika kau tidak mampu menggenggam erat tangannya.

Comments

Popular Posts